Banyak orang bilang, emas merupakan instrument investasi yang sangat luar biasa sepanjang masa. Mulai dari alasan nilai yang stabil, ribuan tahun sejarah dan kelangkaannya. Namun, perusahaan penjual emas akan dengan senang hati menerima uangmu sebagai ganti emas.
Artinya, ada ramalan jangan pendek untuk emas serta kemungkinan adanya inflasi. Menurut penelitian yang lebih dalam, adalah hal mustahil bila pasar membuat harga emas terus naik. Bayangkan, jika harga emas terus naik sejak zaman Tutankhamun, maka nilai emas akan tak terhingga.
Jelas sekali, harga emas naik dan turun setiap harinya. Lalu, apa yang membuat kurva permintaan dan penawaran dalam satu hari bisa menghasilkan satu harga? Pasokan emas dari satu period eke selanjutnya sangat statis.
Sebagai komoditas untuk jangka panjang, emas tidak aman dari spekulasi. Tak ada satu orangpun membeli emas fisik dengan harapan nilai emas miliknya akan naik berkali lipat dalam setahun. Melainkan, orang membeli emas sebagai ukuran pelindung melawan inflasi, devaluasi mata uang, gagalnya aset yang tak terlihat atau lainnya.
Harga emas paling anjlok pada September 2012 dan April 2013 yang membuat harga logam mulia ini kehilangan sepertiga nilainya. Hal ini terjadi akibat adanya spekulasi tentang rencana pemerintah dan bank sentral.
Pada intinya, banyak yang tak bisa menyangkal emas sebagai ukuran kekayaan yang tak bisa digoyahkan, terlebih lagi karena peran logam mulia ini sebagai instrumen investasi di hampir seluruh peradaban.
Harga emas bisa naik dan turun akibat banyak hal. Emas memang hampir tak dapat turun secepat penurunan nilai tukar uang. Pergerakan emas pun dapat memberikan beberapa informasi, seperti tingkat kepercayaan diri investor, probabilitas harga saham dan meningkatnya mata uang.
Investor yang bijak tak akan terlalu terikat dengan emas atau sama sekali tidak memperhatikan emas.